Sunday, 25 December 2016

Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional dan Bahasa Asing di Indonesia

Bahasa Inggris di dunia berperan sebagai bahasa internasional, sedangkan di Indonesia bahasa ini berstatus sebagai bahasa asing. Di Indonesia bahasa Inggris dapat dikatakan menjadi bahasa asing utama di antara bahasa-bahasa asing lain, seperti bahasa Arab, bahasa Prancis, bahasa Jerman, bahasa Mandarin, dan bahasa Jepang. Pengertian bahasa asing utama di sini adalah bahasa asing yang paling banyak digunakan dalam komunikasi, paling banyak dipelajari atau diajarkan di lembaga pendidikan, dan paling banyak diminati untuk dikuasai.
Pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris di lembaga pendidikan (terutama pendidikan formal) menjadi faktor terpenting yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa asing utama di Indonesia. Dengan ditetapkannya sebuah bahasa asing menjadi bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah dengan kurikulum yang terprogram, maka bahasa yang bersangkutan secara resmi telah menjadi bahasa asing yang tidak hanya diperbolehkan hidup dan berkembang di Indonesia, melainkan dipandang sangat perlu dikuasai para anak didik khususnya dan masyarakat luas umumnya. Dan demikianlah yang terjadi pada bahasa Inggris di Indonesia: bahasa ini telah secara resmi menjadi mata pelajaran wajib yang diajarkan di hampir semua jenjang pendidikan (terutama SMP dan SMA/SMK).
Dijadikannya bahasa Inggris sebagai bahasa asing utama di Indonesia (dan juga di banyak negara lain) tidak terlepas dari fakta bahwa bahasa Inggris telah manjadi bahasa internasional. Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris digunakan dalam forum-forum resmi dunia, seperti sidang PBB dan sidang organisasi-organisasi internasional (WTO, APEC, AFTA, Gerakan Nonblok, FIFA, IOC, dan sebagainya) serta sarana komunikasi antarpemimpin negara dalam kerja sama bilateral dan multilateral. Bahasa Inggris dapat menjadi bahasa internasional seperti sekarang terutama karena faktor sejarah: pada masa lalu Inggris menguasai banyak kawasan dunia serta mendominasi perpolitikan dunia dengan kolonialisme dan imperialismenya sehingga bahasa Inggris menjadi bahasa yang tersebar paling luas ke berbagai penjuru dunia serta paling banyak digunakan di dunia dibandingkan bahasa-bahasa lain mana pun.
Di Indonesia kebijakan pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing mengalami berbagai perubahan sejalan dengan pergantian kebijakan rezim penguasa atau pemerintah. Pada masa kolonial Belanda, mata pelajaran bahasa Inggris (dan juga bahasa Belanda serta bahasa pilihan Prancis dan Jerman) sudah diajarkan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara dengan SMP dan AMS (Algemeene Middlebare School) yang setara dengan SMA. Dengan kualitas pengajaran yang baik, para lulusan MULO dan AMS ketika itu sudah mampu berbahasa Inggris dengan lancar.
Kondisi tersebut tidak bertahan pada zaman Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, bahasa Belanda, Inggris, dan bahasa Eropa lain sepenuhnya dilarang digunakan di Indonesia. Bahasa-bahasa ini juga tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah. Semua buku yang ditulis dengan bahasa-bahasa tersebut dimusnahkan atau dibakar. Sebaliknya, bahasa Jepang diajarkan secara intensif dan diprogramkan menjadi “bahasa kedua” di Indonesia.

Pada masa sesudah kemerdekaan, bahasa Inggris secara resmi kembali diajarkan sebagai bahasa asing di sekolah-sekolah Indonesia. Setelah lepas dari penjajahan, pemerintah Indonesia memiliki kebebasan untuk menentukan kurikulum dan model pembelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah. Hingga saat ini perbaikan kurikulum serta pembenahan metode dan teknik pembelajaran bahasa Inggris gencar dilakukan untuk mengoptimalkan kompetensi siswa dalam menggunakan bahasa Inggris. Namun, ironisnya, hingga saat ini hasilnya belum mampu menandingi hasil serupa yang dicapai pada masa kolonial Belanda.

No comments:

Post a Comment