Wednesday, 21 December 2016

Isi atau Bentuk Pendapat

       Apa saja isi atau bentuk pendapat yang biasanya disampaikan orang atau masyarakat? Jika Anda sendiri memiliki pendapat, apa saja isi atau bentuk pendapat Anda? Nah, jika Anda ingat-ingat kembali, pendapat Anda pasti tidak hanya terdiri atas satu isi atau bentuk, tetapi terdiri atas berbagai isi atau bentuk. Anda mungkin pernah menyampaikan pendapat berupa saran untuk meningkatkan prestasi olahraga, ide untuk menciptakan kebijakan tertentu, dorongan untuk memacu bawahan agar lebih rajin bekerja, atau kritik kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan kehidupan rakyat.

       Hal-hal yang Anda kemukan itulah bagian dari apa yang disebut isi atau bentuk pendapat. Dengan demikian, pendapat dapat berisi atau berbentuk saran, nasihat, ajakan,  imbauan, dorongan (motivasi), dan kritik. Pendapat juga dapat berisi atau berbentuk penemuan-penemuan dan cara memecahkan masalah. Penemuan dapat berupa penemuan teori dan produk peralatan dalam bidang pendidikan, teknologi, pertanian, dan sebagainya. Pendapat tentang pemecahan masalah juga dapat terjadi dalam bidang-bidang tertentu, seperti sosial, hukum, dan ekonomi.
       Semua isi atau bentuk pendapat pada dasarnya baik jika disampaikan dengan maksud atau tujuan yang positif. Bahkan pendapat berbentuk kritik, jika dikemukakan dengan maksud untuk memperbaiki keadaan, tetap dianggap baik dan justru sangat diperlukan –– kritik semacam itu biasa disebut kritik konstruktif (kritik yang membangun). Adapun pendapat yang berbentuk penemuan baru, baik teori maupun produk peralatan, biasanya agak jarang dijumpai –– dan jika ada akan menjadi hal istimewa yang sangat berguna bagi kehidupan kita.
Bobot atau Kualitas Isi Pendapat
       Bobot atau kualitas isi pendapat sangat ditentukan oleh dua faktor, yakni bahan/materi dan bahasa. Bahan/materi meliputi uraian informasi dan data. Semua bentuk pendapat –– baik saran, imbauan, motivasi, kritik, maupun yang lainnya –– akan memiliki bobot yang tinggi jika didukung dengan informasi atau data yang akurat, lengkap, benar, dan terpercaya. Informasi dan data disusun dan dikemukakan sebagai argumen untuk memperkuat pendapat.
       Adapun bahasa merupakan media atau sarana yang lazim dipakai untuk menyampaikan isi pendapat. Tanpa bahasa, kita mustahil dapat menyampaikan pendapat kepada orang lain. Bahasalah yang menjadi alat kita berkomunikasi dengan sesama. Kita bisa saja memiliki alat-alat canggih untuk berkomunikasi, tetapi jika tak memiliki dan tak menguasai bahasa (tertentu), kita tak dapat menyampaikan pendapat kepada orang lain.
       Dalam pada itu, bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pendapat pun tidak bisa sembarangan. Agar isi pendapat yang dikemukakan dapat dimengerti oleh pihak yang dituju, bahasa yang digunakan harus standar, runtut, dan mudah dipahami. Dengan kata lain, bahasa yang digunakan harus efektif dan komunikatif.
       Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat digolongkan menjadi tiga, yakni bahasa isyarat, bahasa kata-kata, dan bahasa gambar. Bahasa isyarat adalah bahasa yang menggunakan gerak-gerik anggota tubuh tertentu untuk berkomunikasi. Bagian-bagian tubuh yang paling dominan digunakan sebagai isyarat adalah tangan. Bahasa isyarat biasanya digunakan oleh para penderita tunawicara. Perlu dicatat bahwa penderita tunawicara juga warga negara yang memiliki hak atas kebebasan mengemukakan pendapat sehingga jenis bahasa yang biasa mereka gunakan (bahasa isyarat) perlu diapresiasi dan mendapat pembahasan tersendiri di sini.
       Bahasa kata-kata adalah bahasa konvensional atau bahasa yang biasa dan umum digunakan dalam kegiatan komunikasi manusia sehari-hari. Bahasa ini menggunakan sistem lambang berupa deretan huruf bermakna yang disampaikan secara tertulis atau lisan. Setiap bahasa kata-kata –– mi-salnya bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Sunda –– memiliki kaidah-kaidah tersendiri yang disebut gramatika atau tata bahasa. Oleh sebab itu, bahasa kata-kata yang digunakan dalam penyampaian pendapat harus taat asas (sesuai) dengan kaidah bahasa yang berlaku.

       Adapun bahasa gambar adalah bahasa yang berbentuk gambar. Bahasa gambar menggunakan gambar sebagai alat untuk berkomunikasi. Gambar yang digunakan dapat berbentuk film, foto, poster, karikatur, kartun, dan sebagainya. Dalam beberapa hal tertentu, bahasa gambar kadang terasa lebih menggetarkan perasaan dan meninggalkan kesan lebih mendalam. Sebagai contoh, sebuah foto tentang seorang bocah Ethiopia yang kurus kering dan nyaris mati karena kelaparan pernah menggetarkan masyarakat internasional sehingga kemudian menggerakkan banyak negara mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ethiopia, sebuah negeri miskin di Benua Afrika yang rakyatnya dilanda kelaparan parah.

No comments:

Post a Comment