Bagaimanakah proses munculnya demokrasi
di Indonesia? Bagaimana demokrasi sebagai gagasan tumbuh dan berkembang serta
sebagai sistem pemerintahan dipraktikkan di negara kita? Mengapa negara kita
memilih demokrasi sebagai sistem politik atau sistem ketatanegaraan? Model atau
jenis demokrasi yang bagaimanakah yang dianut dan dijalankan di Indonesia.
Setelah kemunculannya pertama pada zaman Yunani kuno,
demokrasi menyebar dan berkembang ke berbagai penjuru dunia. Sebagai sistem politik
atau ketatanegaraan, demokrasi mengalami perkembangan sejalan dengan
perubahan-perubahan yang terjadi pada tata kehidupan manusia. Beberapa faktor
yang menyebabkan terjadinya perubahan pada bentuk demokrasi, antara lain,
dinamika masyarakat, kebudayaan, dan pandangan hidup masyarakat.
Oleh karena setiap bangsa dan negara memiliki sejarah,
dinamika, kebudayaan, dan falsafah yang berbeda-beda, maka demokrasi yang
dianut oleh bangsa-bangsa dan negara-negara di dunia juga berbeda-beda. Setiap
bangsa dan negara memiliki ciri khas atau karateristik yang berbeda-beda dalam
menganut dan melaksanakan demokrasi. Demikian juga bangsa dan negara Indonesia,
menerapkan demokrasi dengan cara yang sejalan dengan sejarah, kebudayaan, dan
pandangan hidup yang dimilikinya.
Seperti halnya di banyak tempat lain di dunia, di Indonesia
demokrasi dijalankan dengan anggapan bahwa demokrasi merupakan sistem yang akan
mendatangkan banyak hal positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Selain itu, sebagai sistem, demokrasi juga dianggap sesuai dengan
tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Kesesuaian demokrasi dengan tradisi dan
budaya bangsa kita itu, antara lain, tampak dari dipraktikkannya demokrasi ––
secara sadar atau tidak sadar –– oleh masyarakat Indonesia sejak berabad-abad
yang lalu.
Penelusuran terhadap kehidupan bangsa Indonesia pada masa
lalu menunjukkan bahwa selama berabad-abad demokrasi menjadi tradisi dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Tradisi berdemokrasi dalam kehidupan masyarakat
telah berlangsung jauh sebelum Indonesia merdeka dan terbentuk menjadi negara.
Bahkan, tradisi tersebut telah men-jadi bagian yang tak terpisahkan dalam
praktik kehidupan sehari-hari jauh sebelum masa penjajahan bangsa-bangsa Barat
dan Jepang di Indonesia.
Pola kehidupan masyarakat kita yang memperlihatkan corak
demokrasi tersebut tentu saja pada awalnya tidak diklaim secara langsung
sebagai demokrasi. Akan tetapi, cara-cara yang dianut dan dipraktikkan sangat
jelas menunjukkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi. Hal ini tampak
jelas dalam kehidupan masyarakat di desa-desa.
Demokrasi yang dijalankan di desa-desa di Indonesia umumnya
merupakan demokrasi langsung. Pelaksanaan demokrasi langsung terutama tampak
dalam kegiatan-kegiatan rutin masyarakat, seperti musyawarah dan pemilihan
pemimpin. Dalam musyawarah untuk membuat keputusan dan pemilihan kepala
kampung, seluruh warga memiliki kedudukan, hak, kewajiban, dan suara yang sama.
Persamaan dan kesetaraan juga tercermin jelas dalam pergaulan dan kerja sama
yang dilakukan oleh warga masyarakat.
Hal itu sudah menjadi pola yang dijalankan secara
turun-temurun sejak masa yang sulit ditentukan permulaannya. Namun yang jelas,
pola tersebut sudah mentradisi dan mengakar dalam kehidupan masyarakat desa.
Satu hal yang mungkin menjadi faktor penentunya adalah bahwa demokrasi
(langsung) dapat berjalan dengan baik karena jumlah penduduk masih kecil serta
permasalahan di desa umumnya masih relatif homogen dan sederhana.
Hingga saat ini, di pelosok-pelosok desa di Indonesia demokrasi
langsung masih dipraktikkan dengan baik. Di desa-desa yang jumlah warganya
masih sedikit dan persoalan kehidupannya masih sederhana, demokrasi langsung
dapat dilaksanakan tanpa kendala yang berarti. Namun, di desa-desa dengan
jumlah penduduk yang banyak dan persoalannya lebih kompleks akibat sentuhan
globalisasi dan modernisasi, demokrasi yang dijalankan sudah mulai mengarah ke
demokrasi sistem perwakilan.
Jika dilihat bahwa demokrasi di (pedesaan) Indonesia sudah
dipraktikkan sebelum masa penjajahan, maka tampak jelas bahwa demokrasi dalam
kehidupan masyarakat kita sudah menjadi tradisi yang panjang. Tanpa klaim atau
pelabelan, demokrasi dianut dan dilaksanakan sebagai bagian dari sistem atau
pola kehidupan sehari-hari. Oleh karena sudah menjadi tradisi yang mengakar
kuat, demokrasi pada masyarakat desa kita sulit sekali dihilangkan.
Bahkan, penjajahan di Indonesia oleh bangsa-bangsa asing yang
mulai terjadi pada abad XVI tidak mampu menghapuskannya. Penjajahan menyebabkan
masyarakat hidup dalam tekanan dan penderitaan yang berat serta mungkin
menyebabkan demokrasi luntur hanya di permukaan. Akan tetapi, sebagai sistem
hidup demokrasi itu sendiri tidaklah lenyap atau mati.
Sampai dengan menjelang dan sesudah proklamasi kemeredekaan
(tahun 1945), tradisi demokrasi masih terus melekat pada kehidupan masyarakat.
Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dilakukan secara
demokratis dengan, antara lain, mempertimbangkan keterwakilan wilayah, etnis,
dan agama. Pemilihan presiden dan wakil presiden sehari setelah proklamasi
kemerdekaan juga dilakukan secara demokratis oleh para anggota PPKI. Adapun pemilihan
umum (pemilu) yang dilakukan sepuluh tahun setelah kemerdekaan (1955) juga
dilakukan secara sangat demokratis –– pemilu tahun 1955 dinilai oleh para ahli
sejarah dan ahli politik sebagai pemilu yang sangat demokratis dan paling jujur
dalam sejarah kehidupan bangsa dan negara Indonesia.
No comments:
Post a Comment