Saturday, 24 December 2016

Tradisi Demokrasi di Indonesia

Bagaimanakah proses munculnya demokrasi di Indonesia? Bagaimana demokrasi sebagai gagasan tumbuh dan berkembang serta sebagai sistem pemerintahan dipraktikkan di negara kita? Mengapa negara kita memilih demokrasi sebagai sistem politik atau sistem ketatanegaraan? Model atau jenis demokrasi yang bagaimanakah yang dianut dan dijalankan di Indonesia.

       Setelah kemunculannya pertama pada zaman Yunani kuno, demokrasi menyebar dan berkembang ke berbagai penjuru dunia. Sebagai sistem politik atau ketatanegaraan, demokrasi mengalami perkembangan sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada tata kehidupan manusia. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan pada bentuk demokrasi, antara lain, dinamika masyarakat, kebudayaan, dan pandangan hidup masyarakat.
       Oleh karena setiap bangsa dan negara memiliki sejarah, dinamika, kebudayaan, dan falsafah yang berbeda-beda, maka demokrasi yang dianut oleh bangsa-bangsa dan negara-negara di dunia juga berbeda-beda. Setiap bangsa dan negara memiliki ciri khas atau karateristik yang berbeda-beda dalam menganut dan melaksanakan demokrasi. Demikian juga bangsa dan negara Indonesia, menerapkan demokrasi dengan cara yang sejalan dengan sejarah, kebudayaan, dan pandangan hidup yang dimilikinya.
       Seperti halnya di banyak tempat lain di dunia, di Indonesia demokrasi dijalankan dengan anggapan bahwa demokrasi merupakan sistem yang akan mendatangkan banyak hal positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu, sebagai sistem, demokrasi juga dianggap sesuai dengan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Kesesuaian demokrasi dengan tradisi dan budaya bangsa kita itu, antara lain, tampak dari dipraktikkannya demokrasi –– secara sadar atau tidak sadar –– oleh masyarakat Indonesia sejak berabad-abad yang lalu.
       Penelusuran terhadap kehidupan bangsa Indonesia pada masa lalu menunjukkan bahwa selama berabad-abad demokrasi menjadi tradisi dalam kehidupan bangsa Indonesia. Tradisi berdemokrasi dalam kehidupan masyarakat telah berlangsung jauh sebelum Indonesia merdeka dan terbentuk menjadi negara. Bahkan, tradisi tersebut telah men-jadi bagian yang tak terpisahkan dalam praktik kehidupan sehari-hari jauh sebelum masa penjajahan bangsa-bangsa Barat dan Jepang di Indonesia.
       Pola kehidupan masyarakat kita yang memperlihatkan corak demokrasi tersebut tentu saja pada awalnya tidak diklaim secara langsung sebagai demokrasi. Akan tetapi, cara-cara yang dianut dan dipraktikkan sangat jelas menunjukkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi. Hal ini tampak jelas dalam kehidupan masyarakat di desa-desa.
       Demokrasi yang dijalankan di desa-desa di Indonesia umumnya merupakan demokrasi langsung. Pelaksanaan demokrasi langsung terutama tampak dalam kegiatan-kegiatan rutin masyarakat, seperti musyawarah dan pemilihan pemimpin. Dalam musyawarah untuk membuat keputusan dan pemilihan kepala kampung, seluruh warga memiliki kedudukan, hak, kewajiban, dan suara yang sama. Persamaan dan kesetaraan juga tercermin jelas dalam pergaulan dan kerja sama yang dilakukan oleh warga masyarakat.
       Hal itu sudah menjadi pola yang dijalankan secara turun-temurun sejak masa yang sulit ditentukan permulaannya. Namun yang jelas, pola tersebut sudah mentradisi dan mengakar dalam kehidupan masyarakat desa. Satu hal yang mungkin menjadi faktor penentunya adalah bahwa demokrasi (langsung) dapat berjalan dengan baik karena jumlah penduduk masih kecil serta permasalahan di desa umumnya masih relatif homogen dan sederhana.
       Hingga saat ini, di pelosok-pelosok desa di Indonesia demokrasi langsung masih dipraktikkan dengan baik. Di desa-desa yang jumlah warganya masih sedikit dan persoalan kehidupannya masih sederhana, demokrasi langsung dapat dilaksanakan tanpa kendala yang berarti. Namun, di desa-desa dengan jumlah penduduk yang banyak dan persoalannya lebih kompleks akibat sentuhan globalisasi dan modernisasi, demokrasi yang dijalankan sudah mulai mengarah ke demokrasi sistem perwakilan.
       Jika dilihat bahwa demokrasi di (pedesaan) Indonesia sudah dipraktikkan sebelum masa penjajahan, maka tampak jelas bahwa demokrasi dalam kehidupan masyarakat kita sudah menjadi tradisi yang panjang. Tanpa klaim atau pelabelan, demokrasi dianut dan dilaksanakan sebagai bagian dari sistem atau pola kehidupan sehari-hari. Oleh karena sudah menjadi tradisi yang mengakar kuat, demokrasi pada masyarakat desa kita sulit sekali dihilangkan.
       Bahkan, penjajahan di Indonesia oleh bangsa-bangsa asing yang mulai terjadi pada abad XVI tidak mampu menghapuskannya. Penjajahan menyebabkan masyarakat hidup dalam tekanan dan penderitaan yang berat serta mungkin menyebabkan demokrasi luntur hanya di permukaan. Akan tetapi, sebagai sistem hidup demokrasi itu sendiri tidaklah lenyap atau mati.
       Sampai dengan menjelang dan sesudah proklamasi kemeredekaan (tahun 1945), tradisi demokrasi masih terus melekat pada kehidupan masyarakat. Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dilakukan secara demokratis dengan, antara lain, mempertimbangkan keterwakilan wilayah, etnis, dan agama. Pemilihan presiden dan wakil presiden sehari setelah proklamasi kemerdekaan juga dilakukan secara demokratis oleh para anggota PPKI. Adapun pemilihan umum (pemilu) yang dilakukan sepuluh tahun setelah kemerdekaan (1955) juga dilakukan secara sangat demokratis –– pemilu tahun 1955 dinilai oleh para ahli sejarah dan ahli politik sebagai pemilu yang sangat demokratis dan paling jujur dalam sejarah kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

No comments:

Post a Comment