Apa cara penyampaian
pendapat yang pernah Anda lakukan? Atau, berdasarkan pengamatan Anda, cara apa
yang biasa diambil masyarakat untuk menyampaikan pendapat? Terdapat beberapa cara dalam menyampaikan
pendapat. Secara umum, cara penyampaian pendapat terbagi dalam dua kelompok,
yakni tertutup dan terbuka. Kedua cara ini juga masih dapat dilakukan lagi
dengan berbagai cara yang lebih terperinci dan khusus. Penyampaian pendapat
secara terbuka, antara lain, dapat dilakukan di muka umum luar ruangan,
di muka umum dalam ruangan, dan tulisan terbuka.
Penyampaian
pendapat di muka umum luar ruangan dapat dilakukan dengan cara demonstrasi
(unjuk rasa), rapat umum, mimbar bebas, pawai, dan sebagainya. Penyampaian di
muka umum dalam ruangan dapat dilakukan melalui diskusi, seminar, pidato,
khotbah, dialog, dan sebagainya. Penyampaian dengan tulisan terbuka, antara
lain, dapat dilakukan melalui surat atau karangan (artikel, esai, dan
sebagainya) yang dikirim dan dimuat di media massa cetak.
Adapun penyampaian pendapat secara tertutup,
antara lain, dilakukan dengan surat tertutup dalam amplop dan temu muka terbatas
yang hanya dihadiri pihak-pihak tertentu yang berkepentingan. Surat tertutup
dalam amplop dapat ditujukan baik kepada pribadi maupun kepada lembaga atau
organisasi, sedang temu muka terbatas dapat dilakukan oleh dua orang atau
beberapa orang di tempat yang terhindar dari jangkauan dan penglihatan umum.
Penyampaian secara tertutup biasanya dilakukan untuk mengemukakan pendapat yang
memuat hal-hal yang bersifat pribadi atau rahasia, yang isinya tidak boleh diketahui
oleh sembarang orang. Baik secara terbuka maupun secara tertutup, penyampaian
pendapat biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan kepentingannya
serta situasi dan kondisi yang dihadapi.
Apa saja alat yang
tersedia untuk menyampaikan pendapat? Alat atau sarana untuk menyampaikan
pendapat dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni lisan, tulisan, dan gambar.
Sarana lisan merupakan bagian dari tubuh manusia yang bisa digunakan untuk
menyampaikan pendapat, sedangkan tulisan dan gambar merupakan sarana di luar
manusia, tetapi bentuknya ditentukan oleh manusia.
Penyampaian pendapat melalui lisan dilakukan
dengan menggunakan alat ucap manusia (artikulator) yang lazim disebut mulut.
Contohnya adalah penyampaian pendapat melalui diskusi, dialog, seminar, mimbar
bebas, pidato, dan khotbah. Penyampaian pendapat dengan lisan kadang dilengkapi
dengan tulisan seperti yang sering dijumpai dalam seminar, pidato, dan khotbah.
Dalam seminar, pidato, dan khotbah,
pembicara (orang yang menyampaikan pendapat) seringkali mengemukakan ide atau
gagasannya secara bersama-sama dengan lisan dan tulisan. Sebelum tampil,
pembicara terlebih dahulu menyiapkan sebuah tulisan (teks) –– untuk seminar
teks yang dibuat biasanya berbentuk makalah, adapun teks untuk pidato dan khotbah
biasanya berbentuk lebih bebas dan fleksibel. Nah, pada saat tampil di podium,
pembicara membacakan teks tersebut dengan lisannya sehingga ia menggunakan alat
lisan dan tulisan secara bersamaan.
Penyampaian pendapat melalui tulisan
dilakukan dengan membuat atau memanfaatkan tulisan dalam berbagai sifat dan bentuk.
Contohnya adalah penyampaian pendapat melalui selebaran, pamflet, spanduk, artikel,
makalah, surat, dan buku. Penyampaian pendapat dengan tulisan biasanya lebih
jelas, runtut, dan ilmiah.
Penyampaian pendapat melalui gambar
dilakukan dengan membuat atau memanfaatkan gambar dalam berbagai gaya, sifat,
dan bentuk. Contohnya ialah penyampaian pendapat melalui sketsa, kartun,
karikatur, lukisan, poster, film, dan foto. Penyampaian pendapat melalui gambar
biasanya tidak dilakukan secara langsung; dalam arti, isi dan arahnya tidak
disampaikan secara telanjang apa adanya, melainkan melalui bahasa lambang atau
simbol.
Berbagai alat dan saluran penyampaian
pendapat tersebut penggunaannya sering masih perlu disesuaikan dengan keadaan
yang dihadapi. Misalnya saja, jika kita hendak menyampaikan pendapat tertulis
melalui artikel, kita perlu mengirimkannya kepada redaksi koran atau majalah
untuk dimuat dan dibaca oleh khalayak. Atau, jika kita hendak menyampaikan
pendapat melalui gambar karikatur, kita tentunya perlu mengumumkannya kepada
orang lain lewat saluran yang tersedia, seperti memajangnya di arena pameran
atau di majalah dinding.
No comments:
Post a Comment