Wednesday, 21 December 2016

Cara dan Alat Penyampaian Pendapat

       Apa cara penyampaian pendapat yang pernah Anda lakukan? Atau, berdasarkan pengamatan Anda, cara apa yang biasa diambil masyarakat untuk menyampaikan pendapat?  Terdapat beberapa cara dalam menyampaikan pendapat. Secara umum, cara penyampaian pendapat terbagi dalam dua kelompok, yakni tertutup dan terbuka. Kedua cara ini juga masih dapat dilakukan lagi dengan berbagai cara yang lebih terperinci dan khusus. Penyampaian pendapat secara terbuka, antara lain, dapat dilakukan di muka umum luar ruangan, di muka umum dalam ruangan, dan tulisan terbuka.
       Penyampaian pendapat di muka umum luar ruangan dapat dilakukan dengan cara demonstrasi (unjuk rasa), rapat umum, mimbar bebas, pawai, dan sebagainya. Penyampaian di muka umum dalam ruangan dapat dilakukan melalui diskusi, seminar, pidato, khotbah, dialog, dan sebagainya. Penyampaian dengan tulisan terbuka, antara lain, dapat dilakukan melalui surat atau karangan (artikel, esai, dan sebagainya) yang dikirim dan dimuat di media massa cetak.

       Adapun penyampaian pendapat secara tertutup, antara lain, dilakukan dengan surat tertutup dalam amplop dan temu muka terbatas yang hanya dihadiri pihak-pihak tertentu yang berkepentingan. Surat tertutup dalam amplop dapat ditujukan baik kepada pribadi maupun kepada lembaga atau organisasi, sedang temu muka terbatas dapat dilakukan oleh dua orang atau beberapa orang di tempat yang terhindar dari jangkauan dan penglihatan umum. Penyampaian secara tertutup biasanya dilakukan untuk mengemukakan pendapat yang memuat hal-hal yang bersifat pribadi atau rahasia, yang isinya tidak boleh diketahui oleh sembarang orang. Baik secara terbuka maupun secara tertutup, penyampaian pendapat biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan kepentingannya serta situasi dan kondisi yang dihadapi.

       Apa saja alat yang tersedia untuk menyampaikan pendapat? Alat atau sarana untuk menyampaikan pendapat dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni lisan, tulisan, dan gambar. Sarana lisan merupakan bagian dari tubuh manusia yang bisa digunakan untuk menyampaikan pendapat, sedangkan tulisan dan gambar merupakan sarana di luar manusia, tetapi bentuknya ditentukan oleh manusia.

       Penyampaian pendapat melalui lisan dilakukan dengan menggunakan alat ucap manusia (artikulator) yang lazim disebut mulut. Contohnya adalah penyampaian pendapat melalui diskusi, dialog, seminar, mimbar bebas, pidato, dan khotbah. Penyampaian pendapat dengan lisan kadang dilengkapi dengan tulisan seperti yang sering dijumpai dalam seminar, pidato, dan khotbah.  

       Dalam seminar, pidato, dan khotbah, pembicara (orang yang menyampaikan pendapat) seringkali mengemukakan ide atau gagasannya secara bersama-sama dengan lisan dan tulisan. Sebelum tampil, pembicara terlebih dahulu menyiapkan sebuah tulisan (teks) –– untuk seminar teks yang dibuat biasanya berbentuk makalah, adapun teks untuk pidato dan khotbah biasanya berbentuk lebih bebas dan fleksibel. Nah, pada saat tampil di podium, pembicara membacakan teks tersebut dengan lisannya sehingga ia menggunakan alat lisan dan tulisan secara bersamaan.

       Penyampaian pendapat melalui tulisan dilakukan dengan membuat atau memanfaatkan tulisan dalam berbagai sifat dan bentuk. Contohnya adalah penyampaian pendapat melalui selebaran, pamflet, spanduk, artikel, makalah, surat, dan buku. Penyampaian pendapat dengan tulisan biasanya lebih jelas, runtut, dan ilmiah.

       Penyampaian pendapat melalui gambar dilakukan dengan membuat atau memanfaatkan gambar dalam berbagai gaya, sifat, dan bentuk. Contohnya ialah penyampaian pendapat melalui sketsa, kartun, karikatur, lukisan, poster, film, dan foto. Penyampaian pendapat melalui gambar biasanya tidak dilakukan secara langsung; dalam arti, isi dan arahnya tidak disampaikan secara telanjang apa adanya, melainkan melalui bahasa lambang atau simbol.


       Berbagai alat dan saluran penyampaian pendapat tersebut penggunaannya sering masih perlu disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi. Misalnya saja, jika kita hendak menyampaikan pendapat tertulis melalui artikel, kita perlu mengirimkannya kepada redaksi koran atau majalah untuk dimuat dan dibaca oleh khalayak. Atau, jika kita hendak menyampaikan pendapat melalui gambar karikatur, kita tentunya perlu mengumumkannya kepada orang lain lewat saluran yang tersedia, seperti memajangnya di arena pameran atau di majalah dinding. 

No comments:

Post a Comment