Monday, 16 January 2017

Definisi Potensi dan Macam-Macam Potensi

       Dalam bahasa Inggris, potensi disebut potency, yang berarti ‘daya’, ataupotent, yang berarti ‘keras’ atau ‘kuat’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(2002: 890) dijelaskan bahwa potensi adalah kekuatan, kesanggupan, kemampuan, kekuasaan, atau daya yang mengandung kemungkinan untuk dikembangkan. Dalam kamus ini potensi juga diberi pengertian lain, yaitu kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki atau ada pada diri seseorang, yang belum dimanfaatkan secara maksimal atau optimal.
       Pengertian potensi banyak kita temukan dalam kajian-kajian psikologi atau referensi seputar pengembangan diri. Berikut ini dikemukakan beberapa di antaranya.
  1. Potensi adalah  kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu kekuatan nyata (Wiyono, 2006: 37).
  2. Potensi adalah kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi diri yang dimaksud adalah kekuatan yang masih terpendam yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri seseorang, tetapi belum dimanfaatkan dan diolah (Prihadi, 2004: 6).
  3. Potensi adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik (Habsari, 2005: 2).

       Demikianlah, potensi merupakan kekuatan, kesanggupan, kemampuan, atau daya yang dimiliki seseorang. Namun, kekuatan, kesanggupan, kemampuan, atau daya itu masih menjadi hal yang tersimpan, terpendam, atau tersembunyi. Kekuatan, kesanggupan, kemampuan, atau daya tersebut belum dikembangkan menjadi suatu kecakapan atau keterampilan aktif yang menghasilkan karya atau kinerja.

       Dari beberapa definisi di atas dapat dipastikan bahwa potensi yang dimiliki manusia tidak hanya terdiri atas satu jenis, melainkan ada bermacam-macam. Penulusuran terhadap sumber pustaka menunjukkan, terdapat beberapa klasifikasi seputar potensi. Berikut ini beberapa penggolongan potensi dari para ahli dan analis psikologi.
1.    Manusia memiliki empat potensi, yakni potensi berpikir, potensi emosi, potensi fisik, dan potensi  sosial (Nashori, 2003: 89).
  • Potensi berpikir. Melalui kitab suci, tidak jarang Tuhan memerintahkan manusia untuk berpikir. Manusia hanya disuruh berpikir karena ia memiliki potensi berpikir (otak/pikiran). Manusia mempunyai potensi untuk mempelajari berbagai pengetahuan atau informasi baru, menghubungkan pengetahuan atau informasi baru itu, serta menghasilkan pemikiran (gagasan) baru.
  • Potensi emosi. Potensi emosi disebut juga potensi afeksi. Semua manusia mempunyai potensi cita rasa, yang biasanya digunakan untuk memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, serta cenderung kepada keindahan.
  • Potensi fisik. Manusia lazim memiliki tubuh, jasmani, atau fisik. Fisik merupakan potensi manusia yang langsung terlihat secara kasat mata. Fisik menjadi potensi manusia yang sangat penting. Kegiatan pokok sehari-hari manusia yang membutuhkan pergerakan badan dilakukan dengan memanfaatkan potensi fisik.
  • Potensi sosial. Manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak dapat hidup sendirian. Manusia senantiasa hidup berkelompok serta menjalin komunikasi dan kerja sama dengan sesamanya. Potensi yang digunakan manusia untuk melakukan semua kegiatan tersebut merupakan potensi sosial.

2.    Menurut Hery Wibowo (2007: 1), setidaknya ada empat potensi yang terdapat dalam diri manusia sejak lahir, yaitu otak, emosi, fisik, dan spiritual.
3.    Ahli lain berpendapat bahwa manusia dicipta-kan dengan potensi diri terbaik dibandingkan dengan makhluk yang lain. Ada empat macam potensi yang dimiliki oleh manusia, yaitu potensi intelektual, potensi emosional, potensi spiritual, dan potensi fisik.
4.    Secara umum, potensi manusia dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni kemampuan dasar, etos kerja, dan kepribadian.
  • Kemampuan dasar meliputi tingkat inteligensi, kemampuan abstraksi, logika, dan daya tangkap.
  • Etos kerja meliputi ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja, dan daya tahan terhadap tekanan.
  • Kepribadian merupakan pola menyeluruh yang mencakup semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional, maupun sosial yang ditata dengan cara khas di bawah aneka pengaruh luar. Pola ini berbentuk tingkah laku dalam usaha menjadi manusia seperti yang dikehendaki. Beberapa contoh kepribadian adalah ikhlas, tulus, lincah, dan cerdas.

5.    Manusia memiliki potensi yang dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu potensi fisik (psychomotoric), potensi mental intelektual (intellectual quotient), potensi emosional (emotional quotient), potensi mental spiritual (spiritual quotient), dan potensi daya juang atau ketahanmalangan (adversity quotient).
  • Potensi fisik. Potensi fisik merupakan potensi yang terdapat pada pancaindra dan organ-organ tubuh yang biasa digunakan untuk melakukan kegiatan rutin sehari-hari dalam upaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup. Contohnya adalah kaki untuk berjalan ke kantor, mata untuk melihat pertandingan olahraga, tangan untuk membawa tas, hidung untuk mencium bau, telinga untuk mendengarkan ceramah, dan otak untuk memikirkan masa depan.
  • Potensi mental intelektual. Potensi ini merupakan kecerdasan yang terdapat dalam otak manusia –– terutama otak bagian kiri. Fungsinya, antara lain, untuk merencanakan kegiatan kemasyarakatan, menghitung jumlah keuntungan usaha, dan menganalisis peristiwa alam.
  • Potensi emosional. Potensi ini hampir sama dengan potensi mental intelektual; hanya bedanya potensi ini terdapat dalam otak kita bagian kanan. Fungsinya, antara lain, mengendalikan rasa marah, memberikan tanggung jawab, memotivasi diri, dan memupuk kesadaran diri.
  • Potensi mental spiritual. Potensi ini merupakan kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang terkait dengan kesadaran jiwa; bukan hanya untuk mengetahui norma dan nilai, melainkan untuk menemukan norma dan nilai.
  • Potensi daya juang. Potensi ini merupakan kemampuan manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan semangat dalam menghadapi situasi dan kondisi tertentu. Potensi ini digunakan manusia untuk merespons berbagai kesulitan. Melalui potensi ini manusia mampu membalikkan rintangan atau penghalang menjadi peluang.

No comments:

Post a Comment