Sebagai insan yang beragama, apakah Anda sudah mendalami dan menghayati ajaran agama yang Anda anut? Sebagai bagian dari kehidupan sosial di sekolah dan di masyarakat, sudahkah Anda mengamalkan ajaran-ajaran agama Anda tersebut? Jika belum mengamalkannya, apa penyebab atau alasannya? Jika sudah, apa dan bagaimana bentuk pengamalan yang Anda lakukan?
Agama mempunyai peranan krusial dalam kehidupan manusia. Baik sebagai makhluk pribadi maupun sebagai makhluk sosial, manusia akan mampu menjalankan peran kemanusiaannya yang luhur atau mulia jika sikap dan perilakunya senantiasa sesuai dengan nilai-nilai agama. Nilai-nilai agama mengajarkan dan mengarahkan para pemeluknya pada kebaikan dan kemuliaan hidup.
Hal itu memberikan kepastian, jika kita –– sebagai insan beragama dan memeluk salah satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia (Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu) –– mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai (ajaran) agama kita masing-masing dengan benar dan konsisten, kita akan hidup dalam suasana kemuliaan: damai, tenteram, aman, adil, dan sejahtera. Sebuah komunitas yang setiap individunya mampu dan bersedia secara ikhlas mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianutnya, kehidupan sosialnya akan penuh dengan toleransi, saling menghargai, saling menolong, kerja sama, serta diwarnai usaha kolektif untuk mencapai kemaslahatan dan kesejahteraan bersama. Hal ini sangat dimungkinkan karena, pada dasarnya, semua agama (yang diakui di Indonesia) mengajarkan kebaikan kepada para pemeluknya.
Agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk menghargai, membantu, serta bersikap adil, hormat, dan toleran terhadap sesama –– tidak hanya terhadap pemeluk agama yang sama, melainkan juga terhadap pemeluk agama lain. Bahkan, agama juga mengajarkan kepada pemeluknya untuk bersikap dan berperilaku baik terhadap lingkungan hidup (alam, satwa, dan tumbuhan). Dengan begitu, orang yang dengan benar mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agamanya akan dengan ikhlas, lapang dada, dan senang hati bersikap dan berperilaku positif terhadap sesama manusia dan alam.
Oleh sebab itu, sebagai pribadi, masyarakat, dan bangsa Indonesia, kita tidak hanya diwajibkan untuk beragama (memeluk salah satu dari enam agama yang diakui), melainkan juga dituntut untuk mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang kita peluk. Hal ini kita lakukan sebagai wujud dari pelaksanaan tanggung jawab dan kewajiban kita sebagai warga negara, umat beragama, makhluk sosial, dan makhluk ciptaan Tuhan. Mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama kita lakukan tidak lain demi kebaikan kita bersama, yakni kebaikan hubungan antara sesama warga negara, antara manusia dan alam atau lingkungan, serta antara manusia dan Tuhan.
Agama mempunyai peranan krusial dalam kehidupan manusia. Baik sebagai makhluk pribadi maupun sebagai makhluk sosial, manusia akan mampu menjalankan peran kemanusiaannya yang luhur atau mulia jika sikap dan perilakunya senantiasa sesuai dengan nilai-nilai agama. Nilai-nilai agama mengajarkan dan mengarahkan para pemeluknya pada kebaikan dan kemuliaan hidup.
Hal itu memberikan kepastian, jika kita –– sebagai insan beragama dan memeluk salah satu agama yang diakui secara resmi di Indonesia (Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu) –– mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai (ajaran) agama kita masing-masing dengan benar dan konsisten, kita akan hidup dalam suasana kemuliaan: damai, tenteram, aman, adil, dan sejahtera. Sebuah komunitas yang setiap individunya mampu dan bersedia secara ikhlas mendalami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianutnya, kehidupan sosialnya akan penuh dengan toleransi, saling menghargai, saling menolong, kerja sama, serta diwarnai usaha kolektif untuk mencapai kemaslahatan dan kesejahteraan bersama. Hal ini sangat dimungkinkan karena, pada dasarnya, semua agama (yang diakui di Indonesia) mengajarkan kebaikan kepada para pemeluknya.
Agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk menghargai, membantu, serta bersikap adil, hormat, dan toleran terhadap sesama –– tidak hanya terhadap pemeluk agama yang sama, melainkan juga terhadap pemeluk agama lain. Bahkan, agama juga mengajarkan kepada pemeluknya untuk bersikap dan berperilaku baik terhadap lingkungan hidup (alam, satwa, dan tumbuhan). Dengan begitu, orang yang dengan benar mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agamanya akan dengan ikhlas, lapang dada, dan senang hati bersikap dan berperilaku positif terhadap sesama manusia dan alam.
Oleh sebab itu, sebagai pribadi, masyarakat, dan bangsa Indonesia, kita tidak hanya diwajibkan untuk beragama (memeluk salah satu dari enam agama yang diakui), melainkan juga dituntut untuk mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang kita peluk. Hal ini kita lakukan sebagai wujud dari pelaksanaan tanggung jawab dan kewajiban kita sebagai warga negara, umat beragama, makhluk sosial, dan makhluk ciptaan Tuhan. Mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama kita lakukan tidak lain demi kebaikan kita bersama, yakni kebaikan hubungan antara sesama warga negara, antara manusia dan alam atau lingkungan, serta antara manusia dan Tuhan.
No comments:
Post a Comment